Mudah Banget, Tips Olah Limbah Kepala dan Kulit Udang Jadi Micin
Tanoniha.com— Saat memasak pastinya sering menambahkan berbgaai bumbu agar membuat masakan lebih enak. Bumbu yang biasa ditambahkan ke dalam masakan di antaranya garam, gula, dan merica. Namu nada juga yang menambahkan penyedap rasa aditif alias MSG atau biasa dikenal sebagai micin. MSG adalah singkatan dari Monosodium Glutame, berasal dari asam amino glutamat yaitu asam amino non esensial alias asam amino yang bisa diproduksi oleh tubuh.
World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO) beserta Kementerian Kesehatan RI, mengklaim MSG sebagai bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi. Meski membuat enak, micin dipercaya bisa berefek untuk kesehatan jika digunakan secara berlebihan. Beberapa orang meyakini MSG berlebihan menyebabkan glutamat berlebihan pada otak dan stimulasi sel-sel saraf yang berlebihan, meningkatkan kadar darah atau hipertensi, dan beresiko rentan terhadap obesitas.
Penggunaan MSG di masakan bisa terasa lebih gurih dan mempunyai cita rasa khas yaitu umami. Padahal, rasa umami bisa didapatkan dari berbagai bahan alami yang lebih aman bahkan rasanya bisa lebih enak dari MSG. Salah satunya MSG bisa dibuat dari udang. Bagaimana caranya? Simak cara pengolahan udang menjadi micin di bawah ini.
Cara Mengolah Udang Menjadi Micin Alami
Udang menjadi makanan laut yang pengolahannya terbilang cukup rumit. Meski begitu, makanan itu masih menjadi andalan para ibu rumah tangga karena mengandung protein yang tinggi. Namun, seringkali saat membersihkan udang untuk dimasak, akan menyisahkan bagian kepala dan kulitnya dicopot untuk hanya diambil dagingnya.
Kepala dan kulit udang sering menjadi sampah. Saat dikumpulkan kedua bagian itu akan mempunyai porsi yang lebih banyak dari dagingnya yang dapat dikonsumsi. Padahal, kulit udang juga mengandung protein, kalsium bikarbonat, dan kitin. Bagian udang tersebut ternyata bisa dikonsumsi dan diolah kembali.
Daripada dibuang menjadi limbah sampah yang mengotori lingkungan, kepala dan kulit udang bisa diolah menjadi micin untuk dijadikan sebagai kaldu dalam masakan. MSG menggunakan kaldu udang bisa menjadi pengganti micin pabrikan, karena bahannya lebih alami. Berikut cara membuat kaldu udang dari kepala serta kulitnya yang tersisa:
- Siapkan alat dan bahan berikut ini
Alat:
- Pisau
- Panci
- Wajan atau oven
- Food processor
- Spatula
Bahan:
- Kulit dan kepala udang yang sudah dipisahkan dari dagingnya
- Air 2 liter
- Secukupnya garam
- 2 batang serai
- Satu ruas jahe
- Dua lembar daun jeruk
- Usai memisahkan udang dari kepala dan kulitnya, cuci kedua bagian itu sampai bersih dengan air mengalir
- Tuang semua air ke dalam panci sambil menghidupkan kompor. Masukkan kepala dan kulit udang yang sudah bersih. Lalu masukan bahan-bahan seperti serai, jahe, dan daun jeruk. Rebus menggunakan api sedang selama kurang lebih 20 menit. Kemudian tiriskan sampai air tidak lagi menetes. Air dari kaldu udang juga bisa disiimpan dan langsung diolah menjadi kaldu dari mi rebus
- Kepala dan kulit udang yang sudah tidak mengandung air bisa langsung disangrai menggunakan api kecil di atas wajan. Usahakan gunakan wajan anti lengket agar memudahkan pekerjaan. Aduk-aduk bisa manual dengan tangan menggunakan sarung tangan atau dengan spatula. Diaduk perlahan agar tidak gosong sebagian selama 30 menit atau saat telah cukup kering boleh diangkat.
- Jika ingin lebih santai, proses sangrai bisa menggunakan oven. Caranya sebar rata kulit dan kepala ke dalam oven dengan suhu sedang selama 30 menit. Ulangi jika belim kering
- Apabila kepala dan kulit udangnya sudah kering, haluskan menggunakan food processor. Jika kepala dan kulitnya tidak hancur-hancur bisa tambahkan sedikit air. Pada proses ini bisa menambakan sedikit garam. Jika belum juga halus, bisa disangrai sebentar lagi sampai kering dan akan menjadi kaldu bubuk berwarna kuning seperti yang biasa ditemui. Micin alami dari kepala dan kulit undang sudah jadi.
Kaldu bubuk udang ini bisa ditambahkan ke sambal dan berbagai makanan lain untuk meningkatkan cita rasanya. Kaldu yang sudah halus itu bisa disimpan dalam tempat kedap udara dan jauh dari sinar matahari langsung. Penyimpanannya bisa mencapai 3-6 bulan dengan menjaga kebersihan saat menggunakannya.
Bukan hanya memperoleh kaldu bubuk alami. Cara ini bisa menjadi bagian dari peduli lingkungan dengan memanfaatkan limbah untuk mengurangi membludaknya tumpukan sampah organik yang tidak terkelola dengan baik.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow