Xiaomi Ngaku Ada Bug yang Buat HP Bootloop, Gimana Balikinnya?
Tanoniha.com— Baru-baru ini sejumlah pengguna melaporkan masalah alias rusak pada ponsel Xiaomi, Poco, hingga Redmi mereka setelah pembaruan sistem antarmuka MiUI. Keluhan-keluhan tersebut direspon perusahaan Xiaomi mengeluarkan pernyataan resmi di X, Kamis (7/3) lalu. Xiaomi mengakui memang ada masalah bug dengan pembaruan plugin MiUI terbaru. Menurutnya setelah plugin terinstal, ponsel akan berisiko masuk ke siklus bootloop.
Xiaomi mengatakan pihaknya telah mengatasi masalah tersebut, namun hanya sejumlah kecil pengguna yang terpengaruh, dan sayangnya, hanya reset pabrik yang dilakukan oleh salah satu pusat layanan Xiaomi yang dapat memperbaiki masalah tersebut.
Apa itu Bootloop?
Mungkin bagi yang tidak terlalu mengikuti istilah teknologi bingung dengan arti bootloop dan bagaimana cara mengatasinya. Dikutip dari Kompas, Bootloop merupakan proses rebooting atau kondisi saat ponsel mati lalu menyala lagi. Hal itu terjadi terus menerus, alias ponsel melalukan proses restart dengan sendirinya secara berulang. Kondisi tersebut membuat smartphone tidak berfungsi sebagai mestinya.
Saat bootloop terjadi, pengguna biasanya bisa mengatasinya dengan dua cara. Pertama dengan reboot paksa dengan menekan dan menahan tombol daya setidaknya selama 12 detik. Kedua melakukan factory reset atau menghapus data dalam perangkat.
Dalam kasus bootloop karena bug di perangkat Xiaomi, Redmi, Poco yang menjalankan MiUI hanya bisa teratasi dengan cara kedua yaitu factory reset. Hal tersebut menjadi kabar buruk untuk penggunanya. Pasalnya cara itu akan mengharuskan penghapusan seluruh file, foto, video, sampai semua data pengguna di ponselnya.
“Setelah diinstal, ponsel mungkin masuk ke siklus bootloop dan tidak ada jalan keluar kecuali Anda melakukan reset pabrik. Dari apa yang kami dapat kumpulkan, masalah ini hanya mempengaruhi smartphone yang menjalankan MIUI, itulah sebabnya hal ini terjadi,” tulis Xiaomi.
Beberapa penyebab bootloop di HP Android sendiri adalah karena gangguan pada file sistem yang membuat ponsel tidak bisa berjalan dengan stabil, kerusakan pada file aplikasi, adanya virus, malware, masalah instalasi, memakain ROM yang tidak tepat, dan sebagainya. Bootloop juga dapat disebabkan dengan modifikasi sistem yang berlebihan atau masalah yang ditimbulkan dari smartphone itu sendiri.
Menurut Lavanguardia, masalah bootloop disebabkan oleh aplikasi sistem MiUI. Kabarnya, Xiaomi seharusnya meningkatkan versi aplikasinya untuk pengguna yang menjalankan HyperOS, namun pembaruan tersebut juga berakhir pada ponsel yang didukung MiUI, yang pada gilirannya menyebabkan masalah ketidakcocokan, yang mengakibatkan status boot looping.
Penjelasan Soal HyperOS Xiaomi
HyperOS sendiri adalah antarmuka atau UI (User Interface) generasi terbaru besutan merk teknologi terbesar asal China, Xiaomi. Hyper OS menjadi antarmuka pengganti MiUI yang diterapkan pada berbagai perangkat Xiaomi, termasuk pada produk smartphone, smart TV, sampai tablet.
Dasar lapisan Xiaomi HyperOS mendukung lebih dari 200 platform prosesor dan lebih dari 20 sistem file standar. File standar tersebut antara lain mencakup ratusan jenis perangkat dan ribuan SKU.
Meski begitu, pembaruan HyperOS tersebut terlihat ikut digelontorkan ke ponsel yang masih menjalankan sistem antarmuka sebelumnya yaitu MiUI. Hal tersebut diyakini menyebabkan masalah ketidakcocokan atau inkompatibilitas sehingga membuat ponsel yang terdampak bisa terjebak ke dalam masalah bootloop.
Xiaomi sendiri mengatakan pihaknya sudah mengatasi masalah bug tersebut dan mengklaim hanya sejumlah kecil penggunanya yang berdampak. Namun sayangnya, tidak diketahui model HP Redmi, Poco, atau Xiaomi apa saja yang terdampak dengan masalah tersebut. Jelasnya, pengguna dapat memperbaiki ponselnya yang terjebak dalam bootloop karena bug MiUI itu hanya melalui riset pabrik yang sudah merugikan penggunanya.
Sumber: Kompas.com
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow